Sistem gerak pada manusia melibatkan berbagai struktur tubuh yang bekerja bersama untuk memungkinkan pergerakan. Sistem ini terdiri dari sistem rangka, sistem otot, dan sendi, yang berfungsi untuk mendukung tubuh, melindungi organ dalam, dan memungkinkan gerakan. Artikel ini akan membahas komponen utama dari sistem gerak dan bagaimana mereka bekerja bersama.
Komponen Sistem Gerak
- Sistem Rangka
- Sistem Otot
- Sendi dan Ligamen
1. Sistem Rangka
Struktur:
- Tulang: Struktur keras yang terdiri dari jaringan osseus. Manusia dewasa memiliki 206 tulang.
- Tulang Rangka Aksial: Terdiri dari 80 tulang, termasuk tengkorak, tulang belakang, dan tulang rusuk.
- Tulang Rangka Apendikular: Terdiri dari 126 tulang, termasuk tulang lengan, kaki, dan tulang panggul.
Fungsi:
- Dukungan: Memberikan struktur dan dukungan bagi tubuh.
- Perlindungan: Melindungi organ-organ dalam, seperti otak, jantung, dan paru-paru.
- Gerakan: Menjadi tempat perlekatan otot, memungkinkan gerakan.
- Penyimpanan Mineral: Menyimpan mineral seperti kalsium dan fosfor.
- Produksi Sel Darah: Sumsum tulang menghasilkan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
2. Sistem Otot
Struktur:
- Otot Rangka: Terdiri dari serat-serat otot yang berkontraksi untuk menghasilkan gerakan. Terhubung ke tulang oleh tendon.
- Otot Jantung: Otot khusus yang hanya ditemukan di jantung. Berfungsi untuk memompa darah.
- Otot Polos: Ditemukan di dinding organ-organ dalam, seperti lambung dan pembuluh darah.
Fungsi:
- Gerakan: Kontraksi dan relaksasi otot rangka menyebabkan gerakan.
- Stabilisasi: Menjaga stabilitas postur tubuh.
- Produksi Panas: Kontraksi otot menghasilkan panas yang membantu menjaga suhu tubuh.
- Sirkulasi Darah: Otot jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
3. Sendi dan Ligamen
Struktur:
- Sendi (Artikulasi): Tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Sendi dapat dibedakan menjadi sendi gerak (diartrosis), sendi semi-gerak (amfiartrosis), dan sendi tidak bergerak (sinartrosis).
- Sendi Gerak: Misalnya sendi bahu dan sendi lutut.
- Sendi Semi-Gerak: Misalnya sendi tulang belakang.
- Sendi Tidak Bergerak: Misalnya sendi pada tengkorak.
- Ligamen: Jaringan ikat yang kuat yang menghubungkan tulang dengan tulang di sendi, memberikan stabilitas.
Fungsi:
- Gerakan: Sendi memungkinkan gerakan tulang dalam berbagai arah.
- Stabilitas: Ligamen menstabilkan sendi dan mencegah gerakan yang berlebihan.
- Penyerap Guncangan: Beberapa sendi memiliki cairan sinovial yang berfungsi sebagai pelumas dan penyerap guncangan.
Mekanisme Kerja Sistem Gerak
Kontraksi Otot:
- Proses Kontraksi: Dimulai dengan impuls saraf yang merangsang otot untuk berkontraksi. Protein aktin dan miosin di dalam serat otot saling bergeser, menyebabkan otot memendek dan menebal.
- Hubungan Otot dan Tulang: Otot terhubung ke tulang melalui tendon. Ketika otot berkontraksi, tendon menarik tulang, menyebabkan gerakan.
Jenis Gerakan:
- Fleksi: Mengurangi sudut antara dua tulang, seperti menekuk siku.
- Ekstensi: Meningkatkan sudut antara dua tulang, seperti meluruskan siku.
- Abduksi: Menggerakkan anggota tubuh menjauh dari garis tengah tubuh, seperti mengangkat lengan ke samping.
- Adduksi: Menggerakkan anggota tubuh mendekati garis tengah tubuh, seperti menurunkan lengan ke samping tubuh.
Kesimpulan
Sistem gerak manusia terdiri dari sistem rangka, otot, dan sendi yang bekerja bersama untuk memungkinkan pergerakan, memberikan dukungan, dan melindungi organ-organ vital. Pemahaman tentang struktur dan fungsi komponen-komponen ini sangat penting dalam bidang kedokteran, fisiologi, dan olahraga. Bila sahabat Neon kurang puas dengan penjelasan diatas, dapat langganan materi Sistem gerak di Neon Belajar. Dalam materi tersebut terdapat teori dan latihan soalnya juga lohhh!
Referensi
- Tortora, G. J., & Derrickson, B. H. (2017). Principles of Anatomy and Physiology. John Wiley & Sons.
- Marieb, E. N., & Hoehn, K. (2018). Human Anatomy & Physiology. Pearson Education.
- Martini, F. H., Nath, J. L., & Bartholomew, E. F. (2018). Fundamentals of Anatomy & Physiology. Pearson Education.